Ingin Beriklan Di Website OkayimDotCom ?. Silahkan Hubungi Kami 👉
Hubungi OkayimDotCom

Misteri Iklan RCTI Oke


Pada masa 1990-an hingga awal 2000-an, tagline RCTI OK telah menjadi sesuatu yang sangat familiar bagi banyak orang. Tagline ini kerap muncul dalam iklan RCTI pada masa lalu. Selain tagline tersebut, iklan-iklan RCTI zaman dulu juga dikenal dengan gambar-gambarnya yang menarik dan ikonik.

Banyak orang penasaran dengan bagaimana proses pembuatannya, mengingat teknologi pada masa itu belum sekompleks seperti sekarang. Baru-baru ini, misteri dibalik pembuatan iklan-iklan RCTI tersebut terungkap melalui media sosial sang asisten sutradara Irfan Wahid. Sebagian besar kru adalah warga negara asing.

Menurut penjelasan dari Irfan Wahid di akun media sosial miliknya, sebagian besar kru yang terlibat dalam pembuatan iklan tersebut adalah warga negara asing, karena minimnya tenaga kerja di Indonesia yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut pada masa itu. Irfan Wahid juga menambahkan bahwa sutradara iklan RCTI OK berasal dari Inggris dan kameramennya adalah orang Australia, sementara eksekutif produsernya adalah Mira Lesmana. Kisah menarik saat proses syuting iklan RCTI versi rumah gadang.


Iklan RCTI versi rumah gadang dianggap sebagai salah satu iklan legendaris. Irfan menjelaskan bahwa awalnya proses syuting akan dilakukan di Padang Panjang. Namun, rencana tersebut terpaksa dibatalkan karena kendala waktu dan kamera.


Proses syuting akhirnya dilakukan di Anjungan Sumatra Barat di Taman Mini Jakarta Timur. Untuk mendapatkan hasil gambar yang optimal, diperlukan partisipasi dari sekitar 50 orang untuk memindahkan rumah gadang. Lebih dari 20 perahu disiapkan lengkap dengan isinya.


Irfan menjelaskan bahwa syuting untuk versi pasar apung dilakukan di Sungai Barito Muara Kuin, Kalimantan Selatan. Tim produksi tiba di lokasi tiga hari sebelum syuting untuk mencari lokasi yang tepat, hingga melakukan casting pemain dan menyiapkan aspek artistik. Proses syuting iklan versi pasar apung juga menarik.


Tim produksi harus menyiapkan lebih dari 20 perahu yang dilengkapi dengan sayur mayur dan buah-buahan sebagai bagian dari alasan artistik. Pemandangan dari jarak jauh turut ditampilkan dalam iklan RCT versi sawah. Pengambilan adegan tersebut dilakukan menggunakan helikopter, bukan drone.


Teknik yang sama juga diterapkan saat proses syuting iklan versi GBK. Irfan menceritakan bahwa syuting iklan versi sawah dilakukan di Pelabuhan Ratu dengan kamera yang terpasang di samping badan helikopter. Helikopter tersebut diterbangkan dengan jarak yang cukup aman dari objek, agar tidak mengganggu.


Sedangkan untuk versi GBK, Irfan menjelaskan bahwa proses syuting menggunakan kamera 35mm yang dipasang pada helikopter. Iklan versi GBK disebut sebagai salah satu yang paling menantang dalam proses pembuatannya. Selain teknik pengambilan gambar, banyak yang penasaran dengan bagaimana televisi yang menyala muncul di tengah lapangan GBK dan sawah.


Irfan menjelaskan bahwa televisi yang menyala dalam iklan versi sawah, rumah gadang, dan GBK sebenarnya ditempel dengan green screen. Demikianlah proses pembuatan iklan RCT yang legendaris dan pernah populer pada masa lalu. Dengan penjelasan ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana iklan-iklan tersebut diciptakan.

Post a Comment

Berikan Komentarmu Kawan....
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.